Guru Honorer Terpaksa Cari Tambahan
Untuk mempertahankan hidup, para guru
honorer mengajar di beberapa sekolah. Cara ini ditempuh untuk menambah
penghasilan supaya dapat menghidupi keluarga.
Sutardi (43), guru honorer di SDN 1
Bandar Agung, Lampung Tengah, Lampung, yang ditemui di tengah unjuk rasa guru
honorer se-Indonesia di depan Istana Negara, Jakarta (20/2/2012), mengaku
mengajar di SD sebagai guru Agama dan di SMP swasta sebagai guru Bahasa
Indonesia.
Tak cukup mengajar, ayah tiga anak ini
juga punya usaha biro jasa pengurusan surat-surat. ”Apa pun pekerjaannya, yang
penting halal. Pokoknya, enggak bisa kerja di satu sekolah. Gajinya tidak cukup
untuk membiayai hidup dan sekolah anak-anak,” ujar Sutardi yang sudah 12 tahun
menjadi guru honorer di SD negeri dengan gaji Rp 400.000 per bulan.
Rauhil Haki (34), guru honorer di SDN
Cibeber II Cilegon, Banten, sudah enam tahun menjadi guru agama Islam di
sekolah ini. Baru dua tahun ini gajinya naik menjadi Rp 400.000 per bulan.
Rauhil yang harus menanggung istri dan
satu anak ini mengajar juga di madrasah pada hari minggu. Tambahan yang bisa
didapat hanya Rp 30.000. Jika ada proyek pemerintah untuk Paket C, Rauhil
dipanggil mengajar menjadi guru di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
milik kakaknya. Tambahan penghasilan bisa mencapai Rp 600.000-Rp 700.000 per
tahun. ”Ini tidak menentu, tergantung ada tidaknya proyek,” ujar Rauhil.
Yusuf Effendi (36), guru honorer Fisika
di SMPN 2 Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, sudah sembilan tahun jadi guru
honorer. Gajinya Rp 250.000 per bulan.
Yusuf sudah mencoba ikut seleksi calon
PNS untuk guru di daerahnya. Namun, enam kali mencoba, selalu gagal.
”Saingannya berat. Biasanya yang baru lulus dari kuliah justru yang terpilih,”
kata Yusuf.
Harapan menjadi guru PNS hanya terjadi jika
rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang pengangkatan tenaga honorer
menjadi tenaga PNS disahkan Presiden. Yusuf bersama ribuan guru honorer lainnya
berjuang untuk mendesak Presiden mengesahkan RPP yang mengakomodasi
pengangkatan sekitar 600.000 guru dan pegawai tata usaha honorer.
Yusuf mengajar di Madrasah Aliyah Negeri untuk
mendapat tambahan penghasilan. Di sekolah ini, Yusuf mengajar Matematika dan
dibayar Rp 20.000 per jamSumber : http://edukasi.kompas.com
Terima Kasih Untuk Semua Pengunjung/Pembaca KhaZaAm. Semoga Bermanfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar