Boediono minta kinerja guru harus diawasi


DEPOK. Wakil Presiden Boediono meminta kinerja para guru dalam memenuhi kewajiban dalam pendidikan harus tetap dimonitor. Mengingat negara telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk kesejahteraan guru dan itu tidak cuma-cuma.

"Guru harus dimonitor. Saya minta kepada para Kepala Dinas Pendidikan di propinsi, kabupaten dan kota untuk memonitor para guru di daerahnya," kata Boediono, saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Gedung Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan, Sawangan, Depok, Selasa (28/2).

Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, Boedino menyaksikan sendiri dan mendapat laporan dari pelosok negeri. Sebut saja di sebuah daerah terpencil saat Boediono melakukan inspeksi mendadak di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memiliki 11 guru.

Ternyata didapatkan sebagian besar guru justru tidak menjalan tugas mengajar alias bolos. "Saat saya datang, yang ada hanya dua. Yang lainnya tidak tahu kemana perginya. Datang lagi ketika mengambil gaji," ujarnya.

Boediono mengaku sangat menyangkan kasus seperti itu, lantaran sejauh ini pemerintah terus berupaya menaikan kesejahteraan guru. Pemerintah telah mengalokasikan 20% anggaran untuk pendidikan. "Para guru harus mengembalikan kenaikkan tersebut dengan memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada anak didiknya," tukasnya.

Boediono yang saat kecil sangat bercita-cita menjadi guru ini menyakini mereka yang menjadi guru sebetulnya bekerja dengan hati. Profesi guru tidak hanya semata-mata untuk mencari nafkah atau gaji, tetapi mengekspresikan keinginan hati menyebarkan ilmu.

"Profesi guru adalah profesi panggilan hati. Bukan untuk mencari gaji, apalagi untuk jadi kaya. Tetapi untuk mengekspresikan kehendak niat dari hati, menyebarkan ilmu, kearifan bagi sesamanya, bagi generasi yang akan datang," tegasnya.
 
Sumber : http://nasional.kontan.co.id/

Terima Kasih Untuk Semua Pengunjung/Pembaca KhaZaAm. Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar