Hanya 30% guru honorer yang bakal diangkat PNS
JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk
mengangkat kembali tenaga guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Namun jumlahnya hanya 30% dari total jumlah guru honorer yang ada saat ini.
"Kira-kira 30% dari mereka akan direkrut, tidak mungkin kalau sekitar 600 ribu direkrut semua," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh di Istana, Rabu (22/2).
Dalam pengangkatan guru honorer ini, pemerintah tetap mengacu pada basis kompetensi yang dimiliki guru. Tidak hanya itu, pemerintah juga tetap mempertimbangkan masa bakti dari guru tersebut.
Kendati begitu, pemerintah juga memperhatikan distribusi guru honorer di setiap daerah. Dengan kata lain, pemerintah tidak akan mengangkat guru yang berada di daerah yang distribusi guru honorernya jauh lebih besar ketimbang daerah lain.
Pemerintah akan lebih memprioritaskan daerah yang jumlah guru honorernya jauh lebih sedikit. "Kalau sekarang honorer di kab A melebihi, bisa jadi diangkat di kab B. Sehingga sekaligus perbaikan distribusi," jelasnya.
Nuh menyebutkan jumlah tenaga honorer khususnya guru tiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Pasalnya, rekrutmen guru honorer ini tidak hanya dilakukan sekolah negeri tetapi juga yayasan pendidikan swasta. Meski demikian, pemerintah tetap berusaha memberikan perhatian terhadap guru-guru honorer ini. "Kami berikan tunjangan baik honorer di sekolah negeri dan juga swasta," katanya.
Sumber :
"Kira-kira 30% dari mereka akan direkrut, tidak mungkin kalau sekitar 600 ribu direkrut semua," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh di Istana, Rabu (22/2).
Dalam pengangkatan guru honorer ini, pemerintah tetap mengacu pada basis kompetensi yang dimiliki guru. Tidak hanya itu, pemerintah juga tetap mempertimbangkan masa bakti dari guru tersebut.
Kendati begitu, pemerintah juga memperhatikan distribusi guru honorer di setiap daerah. Dengan kata lain, pemerintah tidak akan mengangkat guru yang berada di daerah yang distribusi guru honorernya jauh lebih besar ketimbang daerah lain.
Pemerintah akan lebih memprioritaskan daerah yang jumlah guru honorernya jauh lebih sedikit. "Kalau sekarang honorer di kab A melebihi, bisa jadi diangkat di kab B. Sehingga sekaligus perbaikan distribusi," jelasnya.
Nuh menyebutkan jumlah tenaga honorer khususnya guru tiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Pasalnya, rekrutmen guru honorer ini tidak hanya dilakukan sekolah negeri tetapi juga yayasan pendidikan swasta. Meski demikian, pemerintah tetap berusaha memberikan perhatian terhadap guru-guru honorer ini. "Kami berikan tunjangan baik honorer di sekolah negeri dan juga swasta," katanya.
Sumber :
Terima Kasih Untuk Semua Pengunjung/Pembaca KhaZaAm. Semoga Bermanfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar